Jumat, 18 Januari 2013

Terbaik :D


Apa jadinya jika aku memilih berkonfrontasi dengan-Mu?

Sejujurnya, aku mengakui Kau memang yang terhebat urusan menulis skenario. Bodoh, saat aku meragukan, mempertanyakan, apalagi protes ketika 'menurutku' cara-Mu menyusahkan aku.

... Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui (Al-baqarah : 216)

Maaf ya, karena sering sok tahu dan menyalahkan keputusan-Mu berdasarkan keterbatasanku menelisik. Bahkan, kadang aku merasa punya jalan cerita lebih hebat, yang akan memuaskan semua pihak.

Hasil buruk yang kuterima tak terbantahkan : aku tidak bisa memuaskan keinginan setiap kepala.

Ternyata, alur-Mu lebih baik. Jauh lebih baik daripada rencana dan ambisiku. Ujian-ujian yang bikin nelangsa itu adalah proses yang menghebatkanku. Kau menaikkan levelku setingkat lebih baik jika aku bisa melaluinya.

Ah, aku ingat tiap tahun aku 'terpaksa' mengikuti ujian sekolah agar naik kelas. Aku juga didesak untuk melakukan hal membosankan : belajar!
Tujuannya agar nilai rapotku bagus, nilaiku tidak di bawah rata-rata, atau setidaknya aku naik kelas.

Meskipun memaki, toh akhirnya ada hal baru yang aku dapat. Meskipun mengumpat, toh aku tidak pernah tertinggal kelas. Banyak hal baik yang tanpa sadar menghampiriku malah kuhujat. Aku mengeluhkan keadaan, yang sebenarnya aku sedang mengeluhkan kebebalan mentalku.

Apa jadinya jika aku memilih tidak belajar dan mangkir dari ujian? Kurasa mereka yang kucintai dan mencintaiku akan kecewa. Dan dapat dipastikan akulah yang merasa paling ingin mati membawa semua sesal dan malu.

Ini untuk-Mu, Tuhan. Terimakasih ya, untuk selalu baik meski aku seringkali membandel, membangkang, nakal dan membuat kesal.

Apa jadinya jika aku memilih berkonfrontasi dengan-Mu?
Dipastikan aku adalah makhluk yang paling tidak tahu diri dan merugi, karena... tak ada satupun nikmat-Mu yang cukup masuk akal untuk aku dustakan.

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (Ar-rahman : 13)
 
                                                                     ***Fabiayyi aalaa- i robikumaa tukadzibaan. Kalimat yang artinya "maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan" tidak hanya ada di ayat 13 dalam surat Ar-rahman.
Penasaran, saya menghitung seberapa banyak. Hasilnya pertanyaan tersebut diulang sebanyak 31 kali!

Yup, 31 kali dari keseluruhan ayat yang berjumlah 78.

Apa jadinya jika aku memilih berkonfrontasi dengan-Mu, seteleh limpahan nikmat yang kuberoleh?

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan,“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (Ibrahim : 7)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar